Jumat, 19 Juni 2020

Konfigurasi Domain Name System (DNS) Di Windows Server



Assalamualaikum Wr.Wb
Seperti Biasa Saya disini Akan Membahas Tentang Domain Name System atau bisa disebut dengan DNS, Yuk kita simak dibawah ini.

DNS  (Domain Name System) server adalah server yang dapat melayani perminntaan dari client untuk Mengetahui alamat yang digunakan oleh sebuah domain. Jadi, Misalnya anda ingin mengakses twitter.com, Maka server DNS akan mencari alamat dari twitter agar komputer dapat terhubung dengan twitter.

Biasanya untuk menggunakan server DNS, Anda harus memasukkan alamatnya dari server tersebut dalam Pengaturan IP addres di komputer. Biasanya provider-provider penyedia jasa internet sudah menyediakan Alamat dari DNS server yang bisa anda gunakan.

Jika anda menggunakan router, Anda bisa membuat DNS server sendiri. Selanjutnya alamat dari router Tersebut bisa anda gunakan sebagai DNS dikomputer. Namun, yang tetap berperan dalam pencarian alamat IP tetaplah DNS server yang dimiliki oleh provider. 

Ketika Alamat IP dari sebuah website sudah bisa diketahui, Komputer akan melakukan cache DNS. Ketika Komputer anda sudah mengetahui alamat dari sebuah website, Komputer anda akan mengingatnya. Sehingga, jika ingin mengaksesnya kembali tidak perlu lagi melakukan pencarian alamat IP website tersebut.

* FUNGSI DNS SERVER     
DNS server berfungsi sebagai sebuah database server yang menyimpan alamat IP yang digunakan untuk penamaan sebuah hostname. Jadi, ketika anda mengetik google.com maka DNS server akan Menerjemahkan ke alamat IP dan menghubungkan ke google.com akhirnya tampil google.com pada layar pencarian.   

1.) Pertama kita ke "Tools" Kemudian pilih "DNS" untuk menjalankan fitur DNS.


2.) Pada bagian "Forward Lookup Zone" Lalu klik kanan pilih "New Zone" untuk membuat zone baru.


3.) Lalu pada bagian ini next saja.


4.) Kemudian disini pilih "Primary Zone" untuk dns nya lalu klik next.


5.) Buat nama Zone untuk dns nnya next.


6.) Maka setelah itu di sini kita akan melihat secara default dns yang kita buat menjadi file.dns 
             Lalu setelah itu Next. 


7.) Lalu pada bagian ini kalian harus memilih "Allow booth nonsecure and secure dynamic update"                  Untuk melakukan pembaruan dinamis secara secure atau nonsecure.


8.) Dan kemudian kita masuk pada bagian yang selanjutnya yaitu klik finish pada bagian ini.


9.) Kemudian setelah itu kita akan lanjutkan pada tahapan yang selanjutnya yaitu pada bagian dns yang baru         Saja kita buat sebelumnya untuk membuat host yang baru.


10.) Dan setelah itu kita akan masukkan nama sesuai yang kita inginkan bisa juga dengan menggunakan                  www dan di lanjutkan dengan memasukkan IP Address server.


11.) Dan selanjutnya kita masuk pada tahapan yang berikutnya yaitu dengan New alias (CNAME).


12.) Maka kita akan masuk lagi ke bagian selanjutnya yaitu untuk dibagian alias name diisi dengan IP                       Address dan untuk (FQDN) sesuaikan dengan host dan dns nya.


13.) Selanjutnya jika kita sudah maka akan muncul tampilan host dan alias (CNAME) yang sudah kita buat             Seperti gambar dibawah ini.


14.) Maka dari itu kita akan membuat "New Zone" dibagian Reverse Lookup Zone.


15.) Kemudian kita cukup next saja denga bagian ini.



16.) Dan setelah ittu kita akan masuk seperti sebelumnya yaitu kita pilih "Primary Zone" lalu next. 


17.) Selanjutnya kita masuk pada bagian ini pilih  "IPv4 Reverse Lookup Zone" karena kita                                  Menggunakan IPv4.


18.) Dan setelah itu isi lah ip yang telah kita buat sebanyak 3 oktet saja lalu kita klik next.


19.) Maka setelah itu secara default akan berubah menjadi file.dns lalu klik next saja.


20.) Dan setelah itu kita pilih "Allow Both Nonsecure and Secure dynamic update"  sama seperti                        Sebelumnya.


21.) Dan jika selesai klik finish.


22.) Setelah itu kita akan membuat pointer baru.


23.) Lalu setelah itu kita tambahkan kebagian hostname dengan DNS yang sudah kita buat sebelumnya dan              Setelah itu kita masukkan IP Address server.


24.) Nah hasil dari pointer yang telah dibuat maka hasilnya akan seperti dibawah ini.


25.) Selanjutnya akan masuk pada tahap pengujian pertama dengan menggunakan "Launch nslookup"

 

26.) Lalu lakukan pengujian dengan perintah ping isna.isna.com





Cukup Sekian dan Terima Kasih, Apabila ada kesalahan mohon dimaafkan.
Wasallamualaikum wr.wb.


















































Minggu, 29 Maret 2020

Konfigurasi File Server Samba



Assalamualaikum Wr.Wb
Disini saya seperti biasa akan sedikit menjelaskan tentang " Konfiurasi Samba ".

Samba Overview
 Samba adalah aplikasi yang menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi LINUX (UNIX) Dengan mesin windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan LINUX, yang dikenal sebagai SMB (Service Message Block) protocol untuk menciptakan Protocol client/server. Dengan protocol samba memungkinkan server LINUX untuk berkomunikasi dengan Lient yang menggunakan OS Windows dalam  satu jaringan.

  Samba menggunakan protocol SMB (Service Message Block) yaitu protocol komunikasi data yang juga Digunakan oleh Microsoft untuk menampilkan fungsi client-server yang menyediakan sharing file dan tugas-Tugas lainnya.

Fungsi Samba Server
 Samba berfungsi untuk menjembatani transfer/sharing file antara mesin linux dengan Windows berbasis client-server, Dan sebagai software banyak hal yang dapat dilakukan.

Aunthentication User 

- Pastikan dahulu network nya sudah diubah seperti berikut ini  /etc/network/interfaces 


- Setelah itu kita langsung instal saja paket sambanya.


- Selanjutnya kita akan masuk ke file /etc/samba setelah peket terinstall. Disini kita juga akan membackup         File bawaan dari samba untuk menjaga-jaga.


- Setelah membackup file kita langsung masuk ke file smb.conf untuk menambahkan script seperti berikut           Ini.

Penjelasan

1.) [isnasamba] > Tampilan nama file sharing ketika diakses client.
2.) Path > Direktori default ketika samba diakses oleh client.
3.) Valid User > Daftar nama user yang diizinkan untuk mengakses samba.
4.) Writeable > Merupakan permissions user untuk mengedit atau menambahkan data.
5.) Browseable > Merupakan permissions user untuk melihat dan melakukan browsing data.
6.) guest ok > Permission untuk user guest ( tamu/anonymous )

- Kemudian kita akan menambahkan user home directory dengan options -m dan options -d untuk home         directory baru. Dan ditambahkan pada pada user septia


- Lalu kita bisa membuat user tersebut dengan perintah smbpasswd  -a septia options -a disini ialah add              user

- Sesudah kita memodifikasi file smb.conf  kita harus memeriksanya dengan testparm untuk memastikan              Kita sudah atau belum membuat sintaksis dasar.


- Selanjutnya jika kita lihat setelah kita tekan enter kita akan melihat definisi servuce kita, Dan jika kita lihat           Bahwa read only = NO, yang berarti kita tidak hanya bisa me-read file nya. Melainkan bisa meng-write            Karena pada opsi writeable kita aktifkan (yes).


- Berikutnya masuk pada path yang telah kalian arahkan tadi, Kemudian coba buat file didalam direktori              Tersebut.


- Kemudian setelah kita membuat file nya, Kita akan restart servise dari sambanya.


- Setelah kita me-restart service nya kita bisa melihat status dari samba, Apakah sudah aktif atau belum.                 Dengan menggunakan perintah /etc/init.d/samba status


Ferifikasi client

- Untuk client kita membutuhkan satu paket lagi yaitu, Paket smbclient, Install paket tersebut dengan                   Menggunakan perintah apt-get install smbclinet -y untuk options -y berarti yes 


- Kemudian kita gunakan perintah smbclient -U (User) //IP Sever / (nama file sharing) kemudian isi                  Password yag telah dibuat kemudian ls untuk melihat file yang telah kita buat.


- Kita klik Windows + R kemudian akan muncul tab run. Selanjutnya kita gunakan \\IP Server\ Nama file            sharing


- Kemudian pastikan ada pop up login, Loguin dengan user kalian.


- Maka file yang sudah kita buat sudah dapat diakses.


- Disini kita akan buat user anonymous lagi dengan nama file sharing yang baru. Disini saya akan coba                       anonymous yan tidak memiliki permission untuk write.


- Kita buat direktorinya sesuai path yang telah kita arahkan diatas, Lalu kita coba buat satu file lagi sebagai               Percobaan. Disini saya membuat file (anonymous).


- Selanjutnya kita coba testparm lagi untuk pastikan file sharing yan kita buat Berhasil.


- Kita lihat statusnya dia mengizinkan untuk guest.


- Restart kembali samba nya untuk memastikan bahwa statusnya active nya runnin.


Verifikasi client

- Kemudian kita gunakan perintah smbclient -U (User) //IP Server / (nama file sharing) Kemudian isi password yang telah dibuat kemudian ls untuk melihat file yang telah kita buat.


- Untuk client seperti tadi, Kita buka tab run lagi kemudian gunakan \\ip server\nama file sharing


- Pastikan tdk ada autentifikasi untuk login. Disini kita dapat melihat file yang sudah dibuat.